Beberapa tips bermanfaat yang di tinjau dari segi kesehatan & agama ketika anda ingin buang air kecil.
![]() |
| Google Photo |
![]() |
Manfaat Jongkok/Duduk Ketika Buang Air Kecil Menurut Islam & Kedokteran
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara membuang air kecil yang benar , di tinjau dari ilmu agama dan ilmu kedokteran. Hal yang pertama sekali yang akan saya sampaikan adalah,bagaimana manfaat jongkok/duduk ketika membuang air seni menurut ilmu kedokteran, lalu selanjutnya saya akan mengiringinya dengan ilmu agama yang shahih dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Manfaat Buang Air Kecil Menurut Ilmu Kedokteran
Sudah menjadi hal umum bagi kaum Adam untuk buang air kecil dengan cara berdiri , sedangkan untuk kaum Hawa umumnya dengan cara berjongkok. Sebenar nya buang air kencing dengan cara jongkok ini lebih menyehatkan dari pada dengan cara berdiri. Hal ini pun sudah di teliti dengan benar oleh para pakar sains. Banyak manfaat yang di dapatkan apabila tekhnik seperti ini di terapkan untuk kehidupan kita sehari². Lalu apa sajakah manfaat yang kita dapatkan ketika memilih untuk kencing dengan cara jongkok?
Simak uraian yang saya berikan berikut ini.
- Kencing duduk lebih bersih daripada kencing berdiri
![]() |
| Google Photo |
Mengapa kencing duduk lebih bersih daripada kencing berdiri ? Seperti yang kita ketahui bahwasannya kebersihan WC sangat berpengaruh besar bagi kesehatan. Apalagi di dalam toilet beragam jenis bakteri yang ada di dalam nya. Bayangkan saja apabila dalam 1 bulan toilet tidak pernah di bersihkan , sudah ada berapa banyak bakteri yang terkumpul. Semakin banyak bakteri yang berada di dalam toilet maka semakin besar persentase penyakit yang akan di derita oleh pengguna toilet tersebut.
Pada tahun 2012, Vigo Hansen,
seorang politikus di Swedia mengajukan sebuah peraturan yang
menghebohkan dunia. Dia mengatakan bahwa laki-laki seharusnya buang air
kecil sambil duduk, bukannya berdiri ketika berada di toilet.
Menurutnya, buang air kecil dengan duduk lebih higenis. Pasalnya, cara
buang air kecil ini bisa mengurangi genangan atau cipratan pada area
toilet.
Selain itu, pada tahun 2012 juga,Stephen shen,
seorang menteri Environmental Protection Administration (EPA),
mendorong agar laki-laki buang air kecil dengan duduk karena akan
membuat lingkungan lebih bersih.
- Beberapa manfaat kencing jongkok
![]() |
| Google Photo |
Kencing duduk baik untuk pria yang mengalami gangguan seperti gangguan saluran kemih bawah , atau dalam bahasa inggris di sebut juga LUTS (lower urinary tract symptoms),kandungan kemih overaktif (overactive bladder / OAB), diabetes, infeksi saluran kemih, batu kemih, kanker prostat, kanker kemih, hingga multiple sclerosis.
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang di dapatkan apabila menerapkan kencing dengan cara jongkok di antaranya :
- Ketika kita akan membuang air kecil dengan posisi jongkok secara sempurna maka kandung kemih akan tertekan dan memicu keluarnya seluruh urin dari tubuh tanpa sisa. Apabila kandung kemih telah kosong,maka resiko kanker prostat pun akan berkurang.
- Ketika anda melakukan kencing dengan cara jongkok maka gas akan keluar bersamaan dengan air urine, hal ini akan sangat jarang terjadi apabila anda kencing dengan keadaan bediri.
- Apabila anda kencing dengan cara berdiri makan cara ini tidak akan menekan kandung kemih sehingga masih ada sisa air urine yang tertinggal. Hal ini tentu saja dapat meinmbulkan berbagai macam penyakit di karenakan masih tertinggalnya sisa metabolisme tubuh. Makin banyak urin yang tersimpan dalama tubuh maka makin meningkat pula risiko terkena batu kandung kemih.
Inilah beberapa manfaat dalam segi ilmu kedokteran yang akan di dapatkan, apabila kita menerapkan kencing dengan cara jongkok dalam kehidupan sehari². Lalu apabila kita tinjau dari segi ilmu agama , bagaimana kah cara nya ?
Berikut ini penjelasan singkat yang akan saya berikan berupa uraian dari tanya jawab syaikh besar islam dan hadist shahih .
Dari [Salman ra] beliau ditanya oleh seseorang: “Bukankah Rasulullah
SAW telah mengajarkan kepada kamu segala sesuatu sampai masalah buang
air juga?”
Jawabnya: Benar! Dia melarang kita menghadap kiblat saat
buang air besar atau kecil. Dia juga melarang beristinjak dengan tangan
kanan, beristinjak kurang dari tiga biji batu dan istinjak dengan
kotoran ternak yang telah keras atau dengan tulang.
{Shahih Muslim No. 386}
Pada suatu pernyataan yang pernah di tanyakan pada Syaikh [Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz] tentang bolehkah buang air kecil sambil berdiri. Lalu syaikh tersebut menjawab "
Boleh saja buang air kecil sambil berdiri, terutama sekali bila memang
diperlukan, selama tempatnya tertetutup dan tidak ada orang yang dapat
melihat auratnya, dan tidak ada bagian tubuhnya yang terciprati air
seninya.
Dasarnya adalah riwayat dari [Hudzaifah ra],
bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salalm pernah menuju sebuah tempat
sampah milik sekelompok orang, lalu beliau buang air kecil sambil
berdiri {HR Ibnu Majah No. 302}. Hadits ini disepakati keshahihannya. Akan tetapi yang afdhal
tetap buang air kecil dengan duduk. Karena itulah yang lebih sering
dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, selain juga
lebih dapat menutupi aurat dan lebih jarang terkena cipratan air seni.
Inilah seputar pertanyaan yang di berikan kepada syaikh Abdul Aziz. Memang dalam jawaban ini Syaikh tidak menyalahkan orang yang kencing berdiri, namun demikian bukan berarti kencing dengan cara berjongkok kita kesampingkan, hal ini di karenakan bahwa Rasul saw sendiri lebih menyukai kencing jongkok dari pada berdiri kecuali adanya keadaan yang sangat mendesak atau hal lain yang tidak memungkinkan untuk kencing dalam keadaan jongkok.
[Aisyah] ia berkata; " Barangsiapa menceritakan kepada kalian bahwa Nabi
Shallahu 'alaihi wa Sallam buang air kecil dengan berdiri maka
janganlah kalian percayai, karena beliau tidaklah buang air kecil
kecuali dengan duduk."
Dia berkata; "Dalam bab ini ada juga hadits dari
sahabat [Umar], [Buraidah] dan [Abdurrahman bin Hasanah]."
[Abu Isa] berkata;
"Hadits [Aisyah] adalah yang paling baik dan paling shahih dalam bab ini,
sedangkan hadits [Umar] diriwayatkan dari hadits [Abdul Karim bin Abul
Mukhariq], dari [Nafi'], dari [Ibnu Umar], dari [Umar], ia berkata;
"Nabi
Shallahu 'alaihi wa Sallam pernah melihatku kencing dalam keadaan
berdiri, kemudian beliau bersabda: "Wahai Umar, janganlah kamu kencing
dengan berdiri, " maka setelah itu aku tidak pernah lagi kencing dengan
berdiri."
[Abu Isa] berkata; "Hanyasanya yang memarfu'kan hadits ini
adalah [Abdul Karim bin Abul Mukhariq], dan dia adalah seorang yang lemah
menurut para ahli hadits.
[Abu Ayyub As Sikhtiyani] juga telah melemahkan
dan memperbincangkannya." [Ubaidullah] telah meriwayatkan dari [Nafi'], dari
[Ibnu Umar], ia berkata; [Umar ra] berkata; "Aku tidak
pernah kencing dengan berdiri sejak aku masuk Islam."
Dan hadits ini
lebih shahih ketimbang hadits [Abdul Karim], sedangkan hadits [Buraidah]
dalam bab ini tidaklah mahfudz (terjaga)."
Sedangkan makna larangan
kencing berdiri adalah berkaitan dengan tatakrama, bukan larangan yang
bersifat pengharaman.
Diriwayatkan dari [Abdullah bin Mas'ud],ia berkata;
"Sesungguhnya termasuk perangai buruk apabila kamu kencing dengan
berdiri."
{HR Tirmidzi No. 12}
Hadits di atas adalah tentang larangan untuk kencing berdiri, namun larangan untuk kencing berdiri bukanlah bersifat mutlak keharamannya, karena dalam kasus ²seperti ini ulama fiqih menyimpulkan : "Jika bertentangan
dua nash, yang satu menetapkan dan yang lain menafikan, maka yang
menetapkan didahulukan daripada yang menafikan, karena ia mengetahui
sesuatu yang tidak diketahui oleh pihak yang menafikan".
Jadi sudah jelas bahwasannya Islam sendiri menganjurkan untuk kencing dengan cara jongkok dari pada berdiri dengan alasan bahwa, kencing dengan cara jongkok lebih di sukai Rasul saw dan sekaligus menyehatkan yang telah di tinjau dalam segi ilmu kedokteran. Walaupun Islam sendiri tidak melarang kita untuk kencing berdiri karena di sebabkan keadaan yang terdesak atau hal lainnya yang tidak memungkinkan kita untuk kencing dengan cara jongkok .
Sekian informasi yang bisa saya berikan seputar Manfaat Jongkok\Duduk Ketika Buang Air Kecil Menurut Islam & Kedokteran.
Jadi sudah jelas bahwasannya Islam sendiri menganjurkan untuk kencing dengan cara jongkok dari pada berdiri dengan alasan bahwa, kencing dengan cara jongkok lebih di sukai Rasul saw dan sekaligus menyehatkan yang telah di tinjau dalam segi ilmu kedokteran. Walaupun Islam sendiri tidak melarang kita untuk kencing berdiri karena di sebabkan keadaan yang terdesak atau hal lainnya yang tidak memungkinkan kita untuk kencing dengan cara jongkok .
Sekian informasi yang bisa saya berikan seputar Manfaat Jongkok\Duduk Ketika Buang Air Kecil Menurut Islam & Kedokteran.





Comments
Post a Comment